Bukan Sebuah Syair
Cerita dari salah satu sudut teras utara pulau Jawa
Memang bukan sebuah syair, apalagi puisi. Hanya sebuah pengamatan mata yang coba dibahasakan……..
Pantai Paciran di sore hari |
Hamparan pasir tampak putih berbuih, kala sisa ombak merayap
Hamparan pasir terasa panas menyengat telapak kaki yang berkeringat
Barisan Nelayan pulang dari melaut di sore hari |
Camar-camar hitam terbang rendah melayang disekitar perahu nelayan
Daun kelapa elok saat melambai mengikuti arah angin
Tampak ombak kejar-mengejar menuju karang
menampar tubuh pencari ikan
Semilir angin berhembus bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan
Jingga Merona di kala Sunset |
Gurau mereka memang akrab dengan alam, kudengar dari kejauhan
Dan batu-batu karang tertawa ramah bersahabat
namun jika dilihat dari dekat...korban Industrialisasi |
Tapi itu dahulu berapa tahun yang lalu
Cerita orang tuaku, sangat berbeda dengan apa yang ada
Tak biru lagi lautku……………………..
Tak riuh lagi camar mu……………….
Tak rapat lagi jalamu……………………
Tak kokoh lagi karang…………………..
Tak buas lagi ombakmu………………..
Tak elok lagi daun kelapamu………..
Tak senyum lagi nelayanmu………….
Reply to this post
Posting Komentar